Sistem sandi (Pengkodean)
Pada mesin digital data/informasi hanya dapat diolah dalam bentuk biner. bentuk biner ini terasa rumit dan tdk begitu disukai. Serta kurang praktis. Sehingga diperlukan cara penyandian.sehingga mudah dipahami oleh manuasia.
1. Sandi BCD (Biner Code Desimal)
Bisa kita lihat contoh dibawa :
(25) 10 = (11001 )2
(43) 10 = (101011)2
Contoh diatas memperlihatkan bahawa setaip bit biner mempunyai nilai sesuai dg posisinya (satuan, duaan, empatan, dst ) . salah satu sandi yg cukup dikenal adala BCD (Biner Code Desimal ). Pada sandi BCD jumlah angka pada desimal adalah 9, maka diperlukan 4 bit biner untuk menyadikan setiap digit. Susunan 4 bit tesebut menghasilkan 16 kombinasi yg beda. Tetapi hanya 10 kombinasi yg dipakai.
Contoh :
Bil. Desimal 468 (3 digit ) memerlukan masing-masing 4 bit;
Desimal
|
4
|
6
|
8
|
BCD
|
0 1 0 0
|
0 1 1 0
|
1 0 0 0
|
Bobot
|
800 400 200 100
|
80 40 20 10
|
8 4 2 1
|
Dari setiap 4 bit diatas yg digunakan mulai dari 0000,0001,0010,0011...1001. sedangkan 1010, 1011, 1100, 1101,1110,1111 tdk digunakan
Desimal digit
|
BCD
input
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
|
2. Sandi Excess-3
Sandi excess-3 ini, hampir sama dg BCD tapi, bil. Desimal sebelumdi sandikan ditambah 3 kebinernya.
Misal : bil. Desimal 5 di tambah 3 menghasilkan 8, kemudian 8 disandikan dlm biner 4 bit menjadi 1011. sama dengan BCD, Excess-3 menggunakan 10 dari 16 kelompok. Beberapa yg tdk digunakan, 0000, 0001, 0010, 1101, 1110 dan 1111.
Tabel desimal to Ex-3
Desimal digit
|
Ex-3
input
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
|
4. Bit Paritas
5. Kode Hamming

Tidak ada komentar:
Posting Komentar